OLEH : DR. ZAIM RAISBarangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi Ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), Maka sungguh Telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, (QS. al-Nisa’ : 100).
Hijriyah adalah starting points untuk melakukan gerakan sosial kegamaan bagi pencapaian tujuan Muhammadiyah. Usaha tersebut semakin memiliki signifikasi mengingat tantangan yang semakin hari semakin kompleks di hadapi oleh umat Islam. Tantangan pertama yang dihadapi umat Islam adalah kritikan terhadap keberadaan Islam sebagai sebuah agama yang menurut mereka yang mengkritik tidak mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada hal, Islam adalah agama yang mendorong umat manusia untuk maju. Sejarah telah membuktikan betapa Islam sebagai sebuah agama telah melahirkan tokoh dan pemikir yang pengaruhnya sangat besar di dunia Barat.
Tantangan kedua yang dihadapi oleh umat Islam adalah lemahnya menejemen sumber daya manusia. Kasus menarik di Sumbar khususnya dan Indonesia umumnya yang menunjukkan betapa pengorganisasian dan pemberdayaan potensi sumberdaya manusia sangat lemah di kalangan umat Islam. Undang-undang anti maksiat dan pornografi dengan mudah diacak oleh mereka yang tidak senang terhadap pelaksaan syariat Islam. Ironisnya, mereka yang tidak senang itu dipelopori oleh umat Islam.
Mengingat besarnya tantangan yang dihadapi oleh umat Islam umumnya dan warga Muhammadiyah khususnya kita perlu melakukan evaluasi dan otokritik diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar