Minggu, 13 September 2009

KEMBALI KEPADA FITRAH




Kembali kepada fitrah merupakan kemenangan besar yang diperoleh umat Islam yang melaksanakan puasa dan mengisi Ramadhan dengan berbagai amal shaleh selama satu bulan. Betapa bahagia setiap mukmin setelah proses pelaksanaan puasa Ramadhan selesai dilakukan dengan penuh keimanan dan perhitungan. Betapa dalam rasa syukur yang keluar dari hati dan mulut mereka pada hari pengembalian fitrah insani yaitu momentum ‘idil fitri.
Hari raya ‘idil fitri sebagai hari penutupan pelaksanaan puasa Ramadhan pada hakikatnya bermakna hari untuk kembali kepada fitrah insani. Pada hari tersebut umat Islam yang sudah selesai melaksanakan puasa Ramadhan sebulan lamanya kembali pada kesucian yang sempurna seperti pertama kali mereka dilahirkan ke dunia ini. Islam menyebut bahwa setiap bayi yang lahir ke dunia berada dalam kondisi suci dan tidak akan memperoleh dosa apa-apa sebelum datang masa baligh, yaitu masa di mana hukum agama sudah diwajibkan kepada mereka. 


كل مولود يولدعلى الفطرة فأبواه يهودانه أو يمجسانه أو ينصرانه (رواه البخارى والمسلم).
“Setiap anak yang dilahirkan ke dunia berada dalam kondisi suci. Tanggungjawab kedua orang tuanyalah masa depan agama anaknya apakah dia beragama Yahudi, Majusi dan Nasrani”.
Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, maghfirah dan dijauhkan diri dari azab api neraka. Bulan tersebut dapat dimanfaatkan oleh umat Islam untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang dilakukan pada masa lalu. Itulah sebabnya mereka yang telah melaksanakan ibadah puasa dengan sempurna diharapkan kembali menjadi fitrah. Kemudian selama bulan Ramadhan sebaiknya umat Islam yang beriman kepada Allah berlomba-lomba untuk meraih kesucian diri. Dengan jalan itu semoga Allah menempatkan diri kita semua pada tempat yang mulia di sisi-Nya pada hari kemudian nanti.
Kembali kepada fitrah insani sebagai buah dari pelaksanaan puasa Ramadhan juga mengingatkan umat Islam kepada pengenalan diri yang menunjukkan pada proses kejadian dan tujuan akhir dari hidup yang mereka jalani. Islam menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk yang terdiri dari unsur jasmani dan ruhani. Jasmani merupakan esensi yang berasal dari tanah. Sedangkan ruhani adalah substansi yang berasal dari Allah. Pertemuan jasmani dan ruhani dalam diri manusia dapat melahirkan keseimbangan hidup ketika berhadapan dengan pertarungan hebat antara kekuatan hati, akal dan nafsu.
Selama bulan Ramadhan ruhani umat Islam dilatih selama sebulan penuh hingga menjadi kuat dan mampu mengalahkan keinginan-keinginan yang bersifat materi. Hati dan akal mereka juga diasah sehingga jauh lebih tajam dari kekuatan hawa-nafsu. Berikutnya mereka muncul pada hari pengembalian fitrah insani sebagai manusia yang suci.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar