Oleh: Yasri Azmi, S. Th.I
Anjing dalam bahasa Arab “Kalb” ; berbentuk ism ; hanya tersebut 2 kali dalam Al-Qur’an. Yakni dalam Surat al-Kahfi ayat 18 - 22 dan al-A’raf ayat 166). Al-Kahfi ayat 18 - 22 adalah kisah seekor anjing yang bertingkah seperti manusia. Anjing Ashhabul kahfi mampu mengikuti jejak orang-orang sholeh sehingga ia dijanjikan sorga. Alangkah mengagumkan bahwa “anjing saja bisa sholeh”. Sekalipun ia terkadang jadi binatang bulan-bulanan yang dibenci. Disamping haram dan najis, sesekali juga membuat jengkel manusia karena mengganggu. Rasul Muhammad saw. Bersabda dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Nasai : “Sekiranya anjing-anjing itu tidak termasuk bagian dari umat-umat, niscaya saya telah perintahkan untuk membunuhnya”.
Bahkan surat al-Maidah – 4 telah turun disebabkan karena dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Rasulullah saw telah mengutus Abu Rafi’ untuk tidak membiarkan seekor anjingpun hidup di Madinah. Lantaran sebelum itu telah datang Jibril as. kepada Rasul, namun ia hanya berdiri di depan pintu disebabkan di dalam ada seekor anjing. Dan berkenaan dengan peristiwa itu Rasulullah mendapatkan laporan bahwa di sebahagian rumah para sahabat terdapat anjing. lantas beliaupun bersabda: “Sesungguhnya Malaikat (Rahmat) tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya ada anjing” (H.R. at-Tibrani). Itulah kehinaan sosok anjing yang digambarkan Rasulullah saw.
Namun banyak anjing yang berhati manusia ; patuh, dipercaya sebagai penjaga, disiplin, dan terlatih. Bahkan “Qithmir” anjing ashhabul kahfi dijanjikan Allah masuk sorga. Karena tugas penjagaan yang telah ditunaikannya terhadap 7 orang-orang beriman yang tertidur selama 309 tahun.
Qithmir membentangkan kakinya mengambil posisi berjaga-jaga di pintu goa. Sedang sebelah matanya dibuka sebelah yang lain dipejamkan. Namun tiba-tiba matanya yang terbuka tadi tetutup secara otomatis. Akhirnya iapun ikut larut dalam tidur yang teramat panjang itu. Ia yang terakhir tertidur namun ia yang pertama kali terbangun. Kemuadian ia menggonggong untuk membangunkan Ashabul Kahfi.
Qithmir adalah gambaran tingkah laku binatang yang manusiawi. Walaupun hanya satu dalam jutaan ekor anjing. Namun ini cukup jadi i’tibar bagi jutaan umat manusia yang tidak manusiawi.
Tidak sedikit manusia yang betingkah seperti kebanyakan anjing ”matsaluhum kamatslil kalbi in tahmil ‘alaihi yalhats au tatrukhu yalhats” (al-A’raf – 165-166). Anjing yang bila diusir atau dibiarkan maka ia tetap saja menjulurkan lidah. Kareba anjing tidak memiliki pori-pori kulit yang bisa mengeluarkan keringat karena letih. Maka untuk itu lidahnya selalu harus dijulurkan. Inilah sebuah perumpamaan yang disentil Allah terhadap orang-orang yang letih melihat kebenaran, letih memahami dan menerima kebenaran. Inilah orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah swt., mengikuti kesenangan dunia dan terbuai dengan bujukan syaitan dan hawa nafsu. Fa’tabiruu...
Anjing dalam bahasa Arab “Kalb” ; berbentuk ism ; hanya tersebut 2 kali dalam Al-Qur’an. Yakni dalam Surat al-Kahfi ayat 18 - 22 dan al-A’raf ayat 166). Al-Kahfi ayat 18 - 22 adalah kisah seekor anjing yang bertingkah seperti manusia. Anjing Ashhabul kahfi mampu mengikuti jejak orang-orang sholeh sehingga ia dijanjikan sorga. Alangkah mengagumkan bahwa “anjing saja bisa sholeh”. Sekalipun ia terkadang jadi binatang bulan-bulanan yang dibenci. Disamping haram dan najis, sesekali juga membuat jengkel manusia karena mengganggu. Rasul Muhammad saw. Bersabda dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Nasai : “Sekiranya anjing-anjing itu tidak termasuk bagian dari umat-umat, niscaya saya telah perintahkan untuk membunuhnya”.
Bahkan surat al-Maidah – 4 telah turun disebabkan karena dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Rasulullah saw telah mengutus Abu Rafi’ untuk tidak membiarkan seekor anjingpun hidup di Madinah. Lantaran sebelum itu telah datang Jibril as. kepada Rasul, namun ia hanya berdiri di depan pintu disebabkan di dalam ada seekor anjing. Dan berkenaan dengan peristiwa itu Rasulullah mendapatkan laporan bahwa di sebahagian rumah para sahabat terdapat anjing. lantas beliaupun bersabda: “Sesungguhnya Malaikat (Rahmat) tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya ada anjing” (H.R. at-Tibrani). Itulah kehinaan sosok anjing yang digambarkan Rasulullah saw.
Namun banyak anjing yang berhati manusia ; patuh, dipercaya sebagai penjaga, disiplin, dan terlatih. Bahkan “Qithmir” anjing ashhabul kahfi dijanjikan Allah masuk sorga. Karena tugas penjagaan yang telah ditunaikannya terhadap 7 orang-orang beriman yang tertidur selama 309 tahun.
Qithmir membentangkan kakinya mengambil posisi berjaga-jaga di pintu goa. Sedang sebelah matanya dibuka sebelah yang lain dipejamkan. Namun tiba-tiba matanya yang terbuka tadi tetutup secara otomatis. Akhirnya iapun ikut larut dalam tidur yang teramat panjang itu. Ia yang terakhir tertidur namun ia yang pertama kali terbangun. Kemuadian ia menggonggong untuk membangunkan Ashabul Kahfi.
Qithmir adalah gambaran tingkah laku binatang yang manusiawi. Walaupun hanya satu dalam jutaan ekor anjing. Namun ini cukup jadi i’tibar bagi jutaan umat manusia yang tidak manusiawi.
Tidak sedikit manusia yang betingkah seperti kebanyakan anjing ”matsaluhum kamatslil kalbi in tahmil ‘alaihi yalhats au tatrukhu yalhats” (al-A’raf – 165-166). Anjing yang bila diusir atau dibiarkan maka ia tetap saja menjulurkan lidah. Kareba anjing tidak memiliki pori-pori kulit yang bisa mengeluarkan keringat karena letih. Maka untuk itu lidahnya selalu harus dijulurkan. Inilah sebuah perumpamaan yang disentil Allah terhadap orang-orang yang letih melihat kebenaran, letih memahami dan menerima kebenaran. Inilah orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah swt., mengikuti kesenangan dunia dan terbuai dengan bujukan syaitan dan hawa nafsu. Fa’tabiruu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar