P |
uasa merupakan suatu bentuk ibadah yang dilakukan dengan cara menahan diri dari makan dan minum, hubungan seksual dan hal lain yang membatalkan, mulai dari terbit fajar hingga datangnya waktu Maghrib. Puasa diperintahkan Allah setelah kewajiban perintah shalat lima waktu. Kewajiban tersebut diberikan-Nya kepada Nabi Muhammad pada tahun kedua Hijriyah di Madinah melalui firman-Nya yang terdapat dalam surat al-Baqarah.
يأيها الذين أمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون.
“Hai orang-orang yang beriman telah wajibkan kepada-mu untuk melaksanakan ibadah puasa sebagaimana sudah diwajibkan pula kepada orang-orang yang hidup sebelum kamu. Mudah-mudahan kamu menjadi orang-orang yang bertakwa”, (al-Baqarah/2 : 183).
Ayat di atas merupakan dalil yang mewajibkan ibadah puasa Ramadhan. Pada ayat tersebut Allah memberi kewajiban ibadah puasa hanya kepada orang-orang yang beriman. Pemilihan mereka yang beriman dapat dipahami melalui dua pendekatan yaitu pendekatan ke-Tuhanan dan pendekatan kemanusiaan. Melalui pendekatan ke-Tuhanan pemilihan mereka yang beriman sebagai pemikul amanah ibadah puasa mengandung makna bahwa Allah sangat sayang kepada mereka. Karena itu Allah mengangkat derajat dan memilih mereka sebagai makhluk yang dapat dipercaya untuk mengemban amanah ibadah puasa. Di hadapan Allah perintah puasa Ramadhan hanya mampu dilakukan secara baik hanya oleh mereka yang beriman.
Melalui pendekatan kemanusiaan pemilihan mereka yang beriman sebagai pemikul utama amanah ibadah puasa menunjukkan bahwa keberadaan iman dalam kehidupan manusia sangat penting dan menjadi faktor utama yang menentukan penilaian Allah kepada diri yang bersangkutan. Tiada arti ibadah yang dilakukan dalam jumlah sangat besar sekiranya tidak dilandasi oleh etos-iman. Dalam hubungan ini umat Islam mesti menyadari ugensi iman dalam kehidupan. Iman adalah perisai yang membentengi manusia dari kesesatan dan membawanya kepada kebahagian baik di dunia maupun di akhirat.
Nabi Muhammad juga mengajak manusia untuk selalu meningkatkan keimanan. Secara teoritis beliau menyebut dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim bahwa ada tiga perkara yang apabila dilakukan oleh manusia maka ia merasakan manisnya iman yaitu mencintai Allah dan Rasul di atas segalanya, mencintai sesama manusia karena Allah dan benci kepada kekafiran sebagaimana ia benci dimasukan ke dalam api neraka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar