Selasa, 08 September 2009

NUZUL AL-QUR'AN


Nuzul al-Qur’an merupakan hikmah penting yang dijumpai pada bulan Ramahan. Nuzul al-Quran adalah proses diturunkannya al-Quran oleh Allah kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril. Untuk pertama kali Nuzul al-Quran tersebut terjadi pada tanggal 17 Ramadhan, tepatnya tahun ke-41 dari usia Nabi Muhammad. Ayat yang mula-mula diturunkan Allah adalah lima ayat pertama yang terdapat dalam surat Al-Alaq.
إقرأ باسم ربك الذى خلق- خلق الإنسان من علق - إقرأ وربك الأكرم - الذى علم بالقلم - علم الإنسان مالم يعلم.
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha mulia yang mengajarkan manusia dengan qalam (pena) dan mengajarkan pula kepada manusia apa-apa yang tidak diketahuinya”, (QS. al-Alaq/96 : 1-5).


Perintah pertama yang ditampil oleh al-Quran dalam surat al-‘Alaq di atas adalah perintah membaca yang kemudian diiringi dengan pengenalan kepada Sang Pencipta alam semesta dan sifat kemuliaan-Nya yang mengajarkan manusia dengan qalam. Melalui perintah membaca Allah memberi berbagai pengetahuan kepada manusia. Pengetahuan itu mesti pula ditulis dengan pena agar dapat diwariskan kepada generasi berikutnya. Selain itu perintah membaca dalam surat al-Alaq mengandung makna bahwa Islam merupakan agama yang mendorong umat manusia untuk meraih kemajuan.
Ayat pertama yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad memiliki makna dan falsafah yang sangat dalam untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan umat manusia. Bermula dari membaca manusia dapat mengetahui ayat-ayat kauniyah, sunnatullah dan hukum-hukum alam yang bersifat pasti, rasional dan konsisten sehingga lahirlah sikap tunduk dan pengakuan terhadap kemahahebatan Zat Yang Maha Pencipta. Selain itu lewat ayat kauniyah manusia diajarkan pula untuk berpikir dan melakukan hitung-hitungan dan observasi terhadap ciptaan Allah yang bersifat empiris. Akibatnya berkembanglah ilmu pengetahuan yang bersifat empiris dan rasional.
Karena itu Nuzul al-Quran adalah peristiwa penting yang harus diingat dan direnungi oleh setiap umat Islam. Bermula dengan perintah membaca, Islam merubah zaman yang ketika itu masih Jahiliyah dan dipenuhi kegelapan menjadi zaman yang memiliki kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban.
Secara etimologi Al-Quran berarti bacaan. Selain itu al-Quran disebut juga dengan hudan, nur, furqan, zikr, syifa dan lain-lain sebagainya. Hudan berarti petunjuk yang memimpin manusia pada jalan yang benar hingga ia mencapai tujuan. Nur adalah cahaya yang mampu menerangi kehidupan umat Islam hingga mereka tidak lagi merasa kegelapan di dalam berbagai aspek kehidupan.
Kemudian furqan bermakna pembeda antara yang hak dengan yang batil. Selama berpegang kepadanya manusia mampu memilah antara yang baik dan buruk. Zikr menunjukkan bahwa kehadiran al-Quran memberi peringatan kepada manusia hingga ia terlepas dari berbagai malapetaka, hambatan dan kegagalan dalam menjalani kehidupan. Sedangkan syifa’ adalah obat penawar segala penyakit yang terdapat pada dada dan hati manusia.
Nama-nama al-Quran di atas merefleksikan perannya yang sangat istimewa. Tetapi semua nama itu baru dapat berfungsi dengan baik dan sempurna bagi manusia jika kitab suci al-Quran sudah dijadikan petunjuk dalam kehidupan. Itulah sebabnya kenapa umat Islam diperintahkan memohon petunjuk Allah paling sedikit tujuh belas kali dalam sehari lewat shalat lima waktu.
Sebagai pedoman hidup al-Quran memiliki kandungan yang mampu menjangkau berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari persoalan rumah tangga sampai kepada problema kenegaraan. Kadangkala persoalan tersebut dijelaskan dalam al-Quran secara detail dan kadangkala memerlukan contoh dan penjelasan dari Nabi Muhammad. Umat Islam di samping mempedomani al-Quran juga diperintahkan untuk menjadikan hadits sebagai panduan hidup. Dalam hubungan ini Nabi Muhammad mengemukakan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Malik.
تركت فيكم أمرين لن تضلوا أبدا إن تمسكتم بهما كتاب الله وسنة نبيه.
“Sudahku tinggalkan kepadamu dua pusaka selama kamu berpegang kepada duanya maka kamu tidak akan sesat buat selama-lamanya yaitu al-Quran dan hadits.”
Sebagai renungan Ramadhan yang padanya al-Quran diturunkan untuk pertama kali oleh Allah kepada Nabi Muhammad, umat Islam harus berusaha menata kehidupan mereka sehingga berada sedekat dan seakrab mungkin dengan al-Quran. Mereka mesti membaca, menghafal, memahami dan menghayati isi kandungan al-Quran karena hukum dan peraturan hidup di dalamnya jika mereka ikuti dan patuhi dengan baik dan sempurna niscaya membawa mereka kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar